Jumlah penduduk miskin (penduduk yang berada di bawah Garis Kemiskinan) di Provinsi Kepulauan Riau pada bulan September 2015 sebanyak 114.834 orang (5,78 persen). Jika dibandingkan dengan jumlah penduduk miskin pada Maret 2015 yang berjumlah 122.398 orang (6,24 persen), secara absolut mengalami penurunan sebanyak 7.564 orang atau turun sebesar 0,46 poin.
Selama periode Maret 2015 - September 2015, penduduk miskin di daerah perkotaan turun sangat signifikan yaitu 6.390 orang, sementara di daerah pedesaan secara absolut mengalami penurunan sebesar 1.174 orang.
Secara relatif persentase penduduk miskin daerah perkotaan mengalami penurunan 0,46 poin selama periode Maret 2015 - September 2015, yaitu dari 5,46 persen menjadi 5,00 persen. Sementara di pedesaan persentase penduduk miskin juga menurun sebesar 0,48 poin, yaitu dari 10,23 persen menjadi 9,75 persen.
Peranan komoditi makanan terhadap Garis Kemiskinan jauh lebih besar dibandingkan peranan komoditi bukan makanan (perumahan, sandang, pendidikan, dan kesehatan). Pada September 2015, sumbangan Garis Kemiskinan Makanan terhadap Garis Kemiskinan sebesar 67,11 persen, sedangkan sumbangan Garis Kemiskinan Non Makanan terhadap Garis Kemiskinan pada September 2015 adalah sebesar 32,89 persen.
Komoditi makanan yang berpengaruh besar terhadap nilai Garis Kemiskinan di daerah perkotaan adalah beras, rokok kretek filter, daging ayam ras, dan telur ayam ras, sedangkan di daerah pedesaan adalah komoditas beras, rokok kretek filter, kue basah, dan telur ayam ras. Untuk komoditi bukan makanan, kontribusi terbesar terhadap Garis Kemiskinan adalah biaya perumahan, listrik, dan bensin baik di daerah perkotaan maupun di daerah pedesaan.
Pada periode Maret 2015– September 2015, baik Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) menunjukkan penurunan baik di daerah perkotaan maupun perdesaan. Sedangkan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) di daerah pedesaan menunjukkan peningkatan, sedangkan di daerah perkotaan mengalami penurunan yang cukup berarti